THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 28 September 2008

AkTiViTaS SeLaMa LiBuRan PuAsA

Minggu pertama liburan

Pada minggu pertama liburan saya ini dari hari Senin, 1 September 2008 sampai hari Minggu, 7 September 2008. Saya tidak kemana-mana setiap harinya saya hanya dirumah. Seperti biasa pada pagi harinya saya membantu orang tua saya untuk membersihkan rumah. Kemudian siang harinya, saya sholat dzuhur dulu lalu tidur siang dan malam harinya saya pergi tarawih. Kecuali hari Selasa dan Rabu saya pergi ke sekolah pada jam 7.30-13.30 untuk mengikuti pesantren kilat dan hari Kamisnya saya turun kesekolah pada jam 14.00- 19.00 untuk mengikuti acara buka puasa bersama dan dilanjuti sholat maghrib berjamaah.

Minggu kedua liburan

Di minggu kedua liburan ini dari hari Senin, 8 September 2008 sampai hari Minggu, 14 September 2008. Seperti minggu lalu saya tidak kemana-mana setiap harinya saya hanya dirumah. Seperti biasa pada pagi harinya saya membantu orang tua saya untuk membersihkan rumah. Kemudian siang harinya, saya sholat dzuhur lalu tidur siang dan malam harinya pergi tarawih.

Minggu ketiga liburan

Pada minggu ketiga ini dari hari senin, 15 September 2008 sampai minggu, 21 September 2008. Sama seperti minggu-minggu sebelumnya. Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan pun tidak jauh berbeda dengan dua minggu yang lalu.

Minggu keempat liburan

Di minggu keempat ini dari hari Senin, 22 September 2008 sampai Minggu, 28 September 2008. Seperti minggu lalu, pada pagi harinya saya membantu orang tua saya untuk membersihkan rumah. Kemudian siang harinya, sholat dzuhur dan malamnya pergi tarawih. Tetapi hari Rabu saya dan kakak saya pergi ke bank, ke toko-toko untuk berbelanja bahan-bahan untuk membuat kue.

Minggu, 07 September 2008

MaKna HaRi SuMpah PeMuDa

Nama Indonesia adalah sebuah sejarah panjang dari masyarakat kita, ia muncul sebagai perekat yang mempersatukan seluruh komponen masyarakat guna ke luar dari belenggu penjajahan untuk menggapai kemerdekaan.
Masyarakat Indonesia terdiri dari individu. Individu yang memiliki latar belakang agama dan suku yang berbeda. Ratusan suku tersebar dari Sabang hingga Marauke. Tiap-tiap suku memiliki ciri yang berbeda namun juga memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan-kesamaan inilah yang menjadi landasan identitas nasional.
Indonesia sebagai identitas nasional. Ketika para pemuda mengikrarkan sebuah sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda di dalamnya nama Indonesia dipakai sebagai perekat atau identitas pemersatu seluruh komponen pemuda dari berbagai suku dan agama untuk memperjuangkan sebuah tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yakni Indonesia.
Kalau kita lihat isi dari Sumpah Pemuda adalah bahwa para pemuda dan pemudi Indonesia menyatakan satu tekadnya dalam bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Dari isi Sumpah Pemuda ini dapat disimpulkan bahwa kata Indonesia sudah digunakan secara lugas dan tegas untuk menunjukkan identitas nasional yakni tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia.
Dengan nama Indonesia segala keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan agama menjadikan kita untuk saling bergandengan tangan mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa.

MaKna PuAsa

PUASA, bukan sekedar kewajiban tahunan, dengan menahan lapar dan berbuka, kemudian setelah itu hampir tidak berbekas dalam jiwa ataupun dalam perilaku dalam bersosialisasi di masyarakat, namun puasa lebih kepada kewajiban yang mampu menggugah moral, akhlak, dan kepedulian kepada hal social kemasyarakatan. Puasa merupakan kewajiban yang universal, dan sebagai orang yang beragama Islam, maka perlu diyakini bahwa puasa merupakan kewajiban yang disyariatkan untuk setiap muslim/mukmin, seperti layaknya sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW.

Puasa, merupakan satu cara untuk mendidik individu dan masyarakat untuk tetap mengontrol keinginan dan kesenangan dalam dirinya walaupun diperbolehkan. Dengan berpuasa seseorang dengan sadar akan meninggalkan makan dan minum sehingga lebih dapat menahan segala nafsu dan lebih bersabar untuk menahan emosi, walaupun mungkin terasa berat melakukannya.

Puasa juga merupakan kewajiban yang konkret sebagai pembina suatu kebersamaan dan kasih sayang antar sesama. Sesama orang Islam akan merasakan lapar, haus, kenyang, dan sulitnya menahan emosi dan amarah diri. Puasa dalam satu bulan, seharusnya dapat membawa dampak positif berupa rasa solidaritas dan kepedulian antar saudara, rasa kemanusiaan yang mendalam atas penderitaan sesama manusia. Perasaan sama-sama lapar, haus, kesabaran yang lebih, dan kesucian pikiran juga kata-kata, mampu membuat manusia memiliki rasa kebersamaan dalam masyarakat, dan menghasilkan cinta kasih antar sesama tanpa memandang latar belakang, warna kulit, dan agama.

Keistimewaan Bulan Puasa

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, bulan penuh berkah, dan segala amal baik umat-Nya di dunia akan dibalas berlipat ganda oleh Tuhan. Semangat untuk menjalankan ibadah puasa, mampu membentuk karakter untuk memperbanyak amal kebajikan maupun amal ibadah spiritual dalam diri. Selain itu, bulan puasa merupakan bulan yang dapat digunakan untuk membuat mental menjadi tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.

Namun, apapun yang diperbuat di bulan puasa ini, semuanya kembali kepada kesadaran diri masing-masing, untuk memahami makna puasa, dan makna-makna lain yang akan menentukan sikap dan perilaku diri ke depan setelah berlalunya bulan puasa. Oleh karena itu, apa yang sampai di mata dan telinga Allah, adalah niat, maka hati dan pikiran kita untuk menjalankan ibadah puasa, bukan penampilan lahiriah atau materi peribadatan yang dilakukan.